Laporan Hasil Pratikum Kimia Titrasi Asam Basa
Laporan
Hasil Pratikum Kimia
Titrasi
Asam Basa
Oleh
:
I
Putu Agus Kirana Putra
01
XI
IPA1
2013
SMA Negeri 1
Kubutambahan
Kegiatan Kelompok
Nilai Karakter :
Kerja sama, rasa ingin tahu, dan jujur
A. Tujuan
Menentukan konsentrasi larutan HCl dengan
larutan NaOH melalui titrasi asam basa.
B.
Landasan Teori
Salahsatu aplikasi stoikiometri larutan adalah
titrasi. Titrasi asam basa adalah suatu prosedur untuk menentukan konsentrasi
suatu larutan asam atau basa berdasarkan reaksi asam-basa.
Kadar larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan
larutan basa yang sudah diketahui kadarnya atau konsentrasinya,dan sebaiknya
kadar suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang
sudah diketahui kadarnya.
Untuk menentukan titik akhir titrasi digunakan suatu
indikator. Indikator untuk suatu titrasi dipilih sedemikian sehingga pH pada
titik ekivalen berada dalam rentang pH indikatornya.Titrasi asam basa dibedakan
menjadi tiga yaitu titrasi asam kuat dengan basa kuat, titrasi asam kuat dengan
basa lemah dan titrasi asam lemah dengan basa lemah.
C. Alat dan Bahan
Alat :
ü Buret
ü Erlenmeyer
ü Gelas ukur
ü Corong
ü Statif
ü Pipet volumetri.
Bahan :
ü larutan HCl dengan konsentrasi yang
belum diketahui
ü Larutann fenoftalein
ü Larutan NaOH 0,1 M.
ü Vaseline
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan dan membersihkan alat –
alat yang akan digunakan .
2. Mengoleskan sedikit atau seperlunya vaseline pada kran buret.
3. Memasang buret pada statif
4. Menutup kran pada buret, kemudian
memasukkan larutan NaOH 0,1 M ke buret menggunakan gelas kimia dan corong
5. Memasukkan 20 mL larutan HCl ke dalam erlenmeyer dan
menambahkan 2 tetes fenoltalein.
6. Letakkan larutan HCl dalam elenmeyer
pada ujung bawah buret
7. Membuka kran pada buret untuk
mengempaskan larutan NaOH 0,1 M tepat pada skala 0 buret.
8. Melakukan titrasi dengan cara
meneteskan larutan NaOH dari buret ke dalam labu erlenmeyer sambil
mengguncangkannya. Menghentikan penentesan larutan NaOH jika larutan dalam
erlenmeyer menjadi merah muda dan warna itu tetap jika erlenmeyer diguncangkan
9. Mencatat volume NaOH yang digunakan
10. Mengulangi percobaan 2-3 kali
E. Hasil Kerja
Konsentrasi larutan NaOH diketahui
adalah 0,1 M.
Pembacaan buret berisi larutan NaOH :
Percobaan
ke-
|
Volume
NaOH (mL)
|
||
Awal (V1)
|
Akhir (V2)
|
Terpakai
(V2-V1)
|
|
1
|
25
|
8
|
17
|
2
|
25
|
8
|
17
|
3
|
25
|
7
|
18
|
Perhitungan :
VHCl x MHCl x nHCl = VNaOH x
MNaOH x nNaOH
Volume rata-rata NaOH yang digunakan
: 17,33 mL.
Volume HCl yang digunakan : 20 mL.
F. Pembahasan
1. Tuliskan persamaan reaksi dari
percobaan tersebut!
Jawab : HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O
(l)
2. Berapa konsentrasi larutan HCl
tersebut?
Dik :
VHCl = 20 mL VNaOH =
17,33 mL. nNaOH =
1
nHCl
= 1 MNaOH
= 0,1 M
Dit: MHCl
= …?
Jawab
:
VHCl x MHCl x nHCl = VNaOH x MNaOH x
nNaOH
20 mL x MHCl x 1 = 17,33
mL x 0,1 M x 1
20 MHCl =
1,733
MHCl = 0,08665
Jadi, konsentrasi
larutan HCl adalah 0,08665 M
3. Faktor-faktor apa saja yang bisa
menyebabkan kesalahan pada percobaan titrasi?
Jawab :
Faktor – faktor yang bisa
menyebabkan kesalahan pada percobaan titrasi yaitu:
a. Faktor manual :
Ø Kesalahan
penglihatan pada saat pengukuran volume pada buret
Ø Kesalahan
mengamati perubahan warna
Ø Kurang teliti
dan terlalu tergesa –gesa dalam pengamatan
b.
Faktor
teknis :
Ø
Kebocoran buret
sehingga tidak terhitung dengan tepat
G. Kesimpulan :
Jadi dari percobaan dan data di atas saya simpulkan bahwa kita dapat
menentukan konsentrasi suatu larutan dengan teknik titrasi asam basa, yaitu dengan mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 2 tetes indikator
fenoftalein dengan NaOH (titran) dan volume NaOH yang digunakan akan
mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut. Atau bisa juga
disimpulkan konsentrasi
larutan asam dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah
diketahui konsentrasi dan volumenya dan begitu juga sebaliknya konsentrasi basa
dapat di ketahui menggunakan larutan asam yang sudah diketahui konsentrasi dan
volumenya.
Comments
Post a Comment