MAKALAH BAHASA INDONESIA PARAGRAF
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Selama inidalam
membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik.
Dalammembuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang
harus dipenuhidalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus
dapat mempunyai kepaduanantara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf
dapat terlihat
melalui penyusunankalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat.Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benarsesuai dengan kaedah-kaedahnya.
melalui penyusunankalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat.Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benarsesuai dengan kaedah-kaedahnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahuipengertian paragraf
2.Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf
3. Pembagianparagraf menurut jenisnya
4. Mengembangkansuatu paragraf
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
dalampenulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
syarat-syarat yangharus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf. Dapat
mengetahui macam-macamparagraf dan dapat mengembangkan suatu paragraf
dengan baik dan benar.
Jadi denganpenulisan
makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu paragraf
yangbaik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.
BABII
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf (Alenia)
Paragraf(Alenia)
merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebihluas dari pada kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis
melaluikalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain dan
hanya memilikisuatu topik atau tema.
Paragraf
juga disebut sebagaikarangan singkat, karena adanya isi pikiran yang
hendak disampaikan (isipikiran yang agak lugas), maka membutuhkan
susunan yang khas.
Panjangatau pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak
sedikitnya gagasanpokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak,
memang layak kalau alenianyasedikit lebih panjang, tetapi seandainya
sedikit tentu cukup dengan beberapakalimat saja.
2.2 Struktur Paragraf
1. Deduktif
Strukturparagraf
yang bersifat deduktif ini dimulai oleh kalimat inti, kemudian
diikutiuraian, penjelasan argumentasi, dan sebagainya. Dimulai dengan
pernyataan (yangtentunya bersifat umum), kemudian kalimat-kalimat
berikutnya berusahamembuktikan pernyataan tadi dengan menyebutkan
hal-hal khusus, ataudetail-detail seperlunya. Contoh:
Pada tahun 2008 kualitas masyarakatIndonesia semakin rendah.
Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya angkapengangguran di
Indonesia.Yang tahun sebelumnya hanya 30%, prosentase angkapengangguran
dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas diIndonesia juga
semakin membeludak.Dan yang paling parah banyak masyarakatIndonesia
yang tidak mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari duarealita
ini kita sudah bisa mengukur SDM masyarakat Indonesia.
2. Induktif
Struktur paragraf
yang bersifatinduktif adalah pola yang dimuali dengan kalimat inti,
dimulai denganmenyebutkan hal-hal khusus atau uraian yang merupakan anak
tangga untukmengantarkan pembaca kepada gagasan pokok yang terdapat
pada kalimat intidiakhir alenia. Contoh:
Setiap hari Abo
selalu pulang malam. Sekitar jam20.00. Sangat tak masuk akal jika
seorang pelajar pulang malam. Diapun takpernah belajar. Hidupnya selalu
di penuhi dengan gemerlapnya dunia. Tak adakata susah didalam
pikirannya. Maka dariitu sangart wajar sekali jika Abo tidak naik kelas.
3. Deduktif dan Induktif
Pola paragaraf ini
adalh gabungandari dua pola Deduktif dan Induktif. Di sini, pada kalimat
pertama (sebagaikalimat inti) gagasan pokok telah dinyatakan; tetapi
pada kalimat terakhir,kembali diulang sekali gagasan pokok tersebut.
Contoh:
Dalamrangka menggunakan bahasa yang baik kita harus memperhatikan faktor-faktorberbahasa. Misalnya
tempat berbicara dan tujuanberbicara. Kita mengetahui bahwa situasi
pembicaraan di sekolah berbeda dengansituasi berbicara di kantor serta
berbeda dengan di rumah, lapangan , gedungpertemuan. Sikap dan cara kita
berbicara harus sesuai dengan tempat. Faktor-faktor tersebut memang berpengaruhdalam penggunaan bahasa.
4. Deskriptif atau Naratif
Dalam pola
ini,gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat saja. Inti
persoalannyaakan didapati pada hampir semua kalimat dalam paragraf itu,
baru dapat memahamigagasan yang hendak disampaikan oleh pengarangnya.
2.3 Syarat-syaratPembentukan Paragraf
1. Kesatuan
Tiap aleniahanya
mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia
adalahmengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu,
dalampengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak
berhubungandengan topik atau gagasan tersebut. Penyimpangan akan
menyulitkan pembaca.Jadi, satu alenia hanya boleh mengandung satu
gagasan pokok atau topik.
Alenia
dianggapmempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak
terlepas daritopiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat
terfokus pada topikdan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan.
2. Koherensi
Syarat keduayang
harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan,
yakniadanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan
kebersamaan antarasatu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah
alenia.
Alenia yangmemiliki
koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasanyang
disuguhkan. Ketiadaan koherensi dalam sebuah alenia akan
menyulitkanpembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat
lainnya.
3. Perkembangan Paragraf
Perkembanganparagraf
harus dijaga agar jangan sampai mengambang kearah yang tidak
relevanuntuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai denagn
kalimat intiyang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka
perkembangannyaharus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam
kalimat-kalimat berikutnya, denganselalu berpegang pada prinsip kesatuan
dan koherensi. Perkembangan paragrafdiarahkan untuk memperkuat
memberikan argumentasi, atau mengkongkritkanpernyataan atau gagasan
pokkok yang disampaikan dalam kalimat inti di awalalenia.
2.4 Jenis-jenis Paragraf
1. Paragraf Pembuka
Paragraf
pembukaberperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan
diuraikan.Sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan
perhatian pembacaserta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan.
Paragraf pembukayang
pendek jauh lebih baik, karena paragraf yang panjang hanya
akanmenimbulkan kebosanan pembaca. Tetapi, tidak berarti bahwa makin
pendekparagraf pembukanya makin baik, paragraf pembuka yang terlampau
pendek mungkintidak dapat berperan apa-apa untuk menarik minat pembaca.
Paragraf
pembuka(awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain supaya menarik
perhatian pembaca,juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan dari
penulis. Oleh karena itu,penulis harus mampu menyajikan pembukaan ini
denagn kalimat-kalimat yangmenarik dan mudah dicerna serta tidak
berbelit-belit.
2. Paragraf Penghubung
Paragrafpenghubung
adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka danparagraf
penutup. Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam alenia
penghubung.Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan
dikemukakan. Oleh sebabitu, secara kuantitatif alenia inilah yang paling
panjang dan antara aleniadengan alenia harus saling berhubungan secara
logis.
Sifat
paragrafpenghubung tergantung pula dari jenis karangannya. Dalam
karangan yang bersifatdeskriptif, naratif atau biografi dan eksposisi,
alenia penghubung harusdisusun berdasarkan suatu perkembangan yang
logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf
penutupdimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan.
Dengan kata lain,paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa
yang telah diuraikan dalamparagraf-paragraf penghubung.
Seperti halnyadengan
kedua paragraf di atas, paragraf penutup berbeda-beda pula menurut
jeniskarangannya. Dalam karangan-karangan yang diskursif atau
kontroversialdikembangkan pikiran-pikiran atau argumen-argumen yang
segar, maka kesimpulanyang paling baik adalah ringkasan dengan pandangan
pribadi penulis. Dalammembicarakan pokok-pokok ilmiah atau politis,
maka ramalan masa depan merupakansuatu konklusi yang sangat baik. Dalam
biografi, penilaian terakhir atas karyadan pengaruh orang tersebut
merupakan kesimpulan yang paling baik.
2.5 Pengembangan Paragraf
Dalampengembangan paragraf ada dua persoalan utama yaitu:
1. Kemampuan memperinci secara maksimalgagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan bawahan.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasanbawahan ke dalam suatu urutan teratur.
Gagasan
utamabiasanya didukung oleh kalimat topik. Gagasan-gagasan bawahan dapat
didukungmasing-masing oleh sebuah kalimat atau lebih. Adapun juga
kemungkinan bahwasemua gagasan bawahan sudah tercakup dalam kalimat
topik. Contoh:
Kerangka Paragraf
GagasanPokok : Keindahan alam di BatuMalang
GagasanPenunjang : - manusiatelah mengubah segala-galanya
- hutan,sawah, dan ladang tergusur
- pohontidak ada
- pagarbunga sudah diganti
- gedungmerah dibangun
Argumentasi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan yang
ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca.
Dalampenulisan argumentasi isi dapat berupa pembuktian, alasan, maupun
ulasanobyektif dimana disertakan contoh, alenia, dan sebab akibat.
Contoh:
Mempertahankan
kesuburan tanahmerupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian.
Selama tanaman dalamproses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan
berkurang. Padahal kesuburantanah wajib diperbaiki kembali dengan
pemupukan dan penggunaan tanah itusebaik-baiknya. Teladan terbaik
tentang cara menggunakan tanah dan menjagakesuburannya dapat kita
peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
Eksposisi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan yang
dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan ataumemberikan
pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh-contohtulisan eksposisi adalah berita di koran danpetunjuk penggunaan. Contoh:
Sampai harike-8,
bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini
terlihatdi beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa
Piyungan. Sampai saatini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong.
Mereka mengambilnya daribeberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan
nasi, itu adalah sisa-sisaberas yang mereka kumpulkan di balik
reruntuhan bangunan. Kondisi seperti inimenunjukkan bahwa bantuan
pemerintah kurang merata.
Narasi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan
dimanarangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan
awal, tengah,dan akhir. Contoh:
Kubuka peralatan
kerjaku di bagian sortir, danmulailah aku bekerja hingga istirahat pukul
12.00. Lima jam bekerja membuatpinggangku selalu terasa pegal. Satu jam
istirahat aku gunakan untuk makan,salat, dan berbaring sejenak. Pukul
empat, aku menyudahi pekerjaanku untukmemburu bus yang akan membawaku
pulang.
Metode-metode pengembangan paragrafsesuai dengan dasar pembentukan alenia.
1. Klimaks dan Anti – Klimaks
Perkembangangagasan
dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar
klimaks,yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan
bawahan yang dianggappaling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan
gagasan-gagasan lain hinggake gagasan yang paling tinngi kedudukannya
atau kepentingannya.
Variasi dariklimaks
adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau
temayang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan
menurunmelalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling
rendah.
2. Sudut Pandang
Yang dimaksuddengan
sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat
sesuatu.Sudut pandang mencakup pengertian bagaimana pandangan atau
anggapan penulis terhadapsubjek yang sedang digarapnya. Sudut pandang
membantu merumuskan maksud penulisdan membatasi pokok yang akan
digarapnya.
3. Perbandingan dan Pertentangan
Yang dimaksuddengan
perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang
pengarangmenunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek,
atau gagasandengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi
perbandingan harus disusunsedemikian rupa sehingga kita dapat sampai
kepada gagasan sentralnya.
4. Analogi
Analogimerupakan
perbandingan yang yang sistematis dari dua hal, maka tetapi
denganmemperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tersebut sebagai
ilustrasi. Analogibiasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang
tidak atau kurang dikenaldengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum.
5. Proses
Proses
merupakansuatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan
untuk menciptakanatau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu
peristiwa atau kejadian.
6. Sebab – Akibat
Pengembanganalenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar.Dalam hal ini sebab bisa bertindaksebagai gagasan utama, sedangkan akibatsebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkanuntuk memahami sepenuhnya akibat ituperlu dikemukakan sejumlah sebab sebagaiperinciannya.
7. Umum – Khusus
Caramengembangkan
gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur terbagi dua.Pertama,
gagasan utamanya ditempatkan padaa awal alenia,
danperincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya.
Kedua,dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alenia
generalisasinya.Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan yang
lainnya bersifat induktif.
8. Klasifikasi
Klasifikasiadalah
sebuah proses untuk mengelompokkan gagasan-gagasan yang
dianggapmempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu,
klasifikasi tertuju padadua arah yang berlawanan yaitu:
1. Mempersatukansatuan-satuan ke dalam suatu kelompok.
2. Memisahkankesatuan tadi dari kelompok yang lain.
9. Definisi
Definisi dalampembentukan alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau artiterhadap sebuah istilah atau hal.
BABIII
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Karangan
yang pendek / singkat yangberisi sebuah pikiran dan didukung himpunan
kalimat yang saling berhubunganuntuk membentuk satu gagasan disebut
paragraf/alinea. Untuk dapat membuat suatuparagraf yang baik harus
memiliki dua ketentuan yakni kesatuan paragraf dankepaduan paragraf.
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
- Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan;
- Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
3.2 Saran
Mahasiswa di tuntut
untuk lebihdalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia. Karena dengan
itu dapat menambahwawasan kita. Misalnya dalam pembuatan suatu paragraf,
kita tidak keliru lagi.Lebih memahami unsur-unsur yang menyangkut suatu
paragraf.
DAFTARPUSTAKA
Arifin, E.Zaenal dan Tasai, S.Amran. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:Akademi Pressindo.
Faizah,Hasnah. 2009. Bahasa Indonesia. Pekanbaru:Cendikia Insani.
Hermandra.2008. Bahasa Indonesia di PerguruanTinggi. Pekanbaru: Cendikia Insani.
www.google.com
Comments
Post a Comment